All PRIce is A NegOtiable

Bacaan:

• Pkh. 3:1-11;
• Mzm. 144:1a,2abc,3-4;
• Luk 9:18-22

Renungan:

Penulis Kitab Pengkhotbah memang sangat provokatif, menantang, tetapi logis juga. Seperti dikatakannya, untuk segala sesuatu ada waktunya. Apakah segalanya sudah dirancang Tuhan untuk setiap peristiwa, tidak dijelaskan olehnya. Tetapi memang bahwa hidup seorang manusia sangat dinamis, mengalami berbagai hal dalam hidup dan hampir setiap hari mengalami sesuatu yang baru.

Orang yang dapat menikmati kehidupan sebagaimana adanya hanyalah mereka yang mampu menerima pengalaman hidup rohani Pengkhotbah: hidup itu bagaikan roda pedati, terkadang di bawah, terkadang di atas, dan akan tetap berputar sampai hidup beralih ke taraf yang lebih tinggi di kehidupan abadi. Jika ada orang yang mengklaim bahwa hidupnya sengsara belaka, maka memang sengsaralah ia. Dan sebaliknya, jika ada orang yang menyatakan bahwa hidupnya gembira belaka, maka akan ada kekhawatiran bahwa ia mengalami kekecewaan hidup yang sulit tersembuhkan.

Adalah baik meyakini sugesti rohani Pengkhotbah bahwa Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktunya. Pasti ada diantara kita yang merasa bahwa cobaan Tuhan lewat tantangan kehidupan begitu intens dan berkesinambungan. Namun sebagai orang beriman kita tetap yakin bahwa Tuhan mendidik dan mendewasakan lewat berbagai cobaan seperti kegagalan, penyakit, keinginan yang tak segera terkabul dan pada waktunya akan berbuah indah. Pengkhotbah adalah orang yang beriman dan apa yang dituliskannya adalah pengalaman imannya. Hal yang sama akan terjadi juga bagi manusia di zaman kita. Syaratnya kita aminkan pengalaman iman Sang Pengkhotbah.