Renungan Harian 19 April 2013
Bacaan:
Gereja awal yang sedang berkembang mulai dihambat. Orang-orang beriman ditakut-takuti, diancam, bahkan dianiaya. Tokoh penganiayanya bernama Saulus. Hatinya berkobar-kobar untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Karena tindakan kejamnya itu, Saulus mendapat stigma buruk dari kalangan kaum beriman: kejam, jahat. Maka, ketika Ananias disuruh Tuhan menemui Saulus, reaksinya negatif. Ananias baru yakin ketika Tuhan sendiri menegaskan, "...orang ini adalah alat pilihan bagiKu untuk memberitakan namaKu."
Dalam kehidupan sehari-hari, tidak jarang kita memasang stigma buruk pada orang tertentu. Celakanya, orang tersebut diidentikkan dengan stigma yang ditempelkan padanya: koruptor misalnya. Sifat-sifat baik yang ada padanya sama sekali tidak dilihat. Pokoknya, dia = koruptor, titik.
Hari ini, Tuhan menunjukkan mata yang lebih bening untuk melihat. Saulus memang "penganiaya." Tetapi Tuhan masih melihat sisi-sisi lain dalam pribadi Saulus. Maka Tuhan, memilih dia, bahkan memberi stigma positif "alat pilihan" yang kemudian membalikkan Saulus sama sekali. Ia ternyata seorang pewarta Injil yang tangguh. Marilah kita belajar memandang sesama dengan mata yang jernih sehingga kita mampu melihat segi-segi baik, juga pada orang-orang yang mendapat stigma buruk.
- Kis. 9:1-20;
- Mzm. 117:1,2;
- Yoh. 6:52-59
Gereja awal yang sedang berkembang mulai dihambat. Orang-orang beriman ditakut-takuti, diancam, bahkan dianiaya. Tokoh penganiayanya bernama Saulus. Hatinya berkobar-kobar untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Karena tindakan kejamnya itu, Saulus mendapat stigma buruk dari kalangan kaum beriman: kejam, jahat. Maka, ketika Ananias disuruh Tuhan menemui Saulus, reaksinya negatif. Ananias baru yakin ketika Tuhan sendiri menegaskan, "...orang ini adalah alat pilihan bagiKu untuk memberitakan namaKu."
Dalam kehidupan sehari-hari, tidak jarang kita memasang stigma buruk pada orang tertentu. Celakanya, orang tersebut diidentikkan dengan stigma yang ditempelkan padanya: koruptor misalnya. Sifat-sifat baik yang ada padanya sama sekali tidak dilihat. Pokoknya, dia = koruptor, titik.
Hari ini, Tuhan menunjukkan mata yang lebih bening untuk melihat. Saulus memang "penganiaya." Tetapi Tuhan masih melihat sisi-sisi lain dalam pribadi Saulus. Maka Tuhan, memilih dia, bahkan memberi stigma positif "alat pilihan" yang kemudian membalikkan Saulus sama sekali. Ia ternyata seorang pewarta Injil yang tangguh. Marilah kita belajar memandang sesama dengan mata yang jernih sehingga kita mampu melihat segi-segi baik, juga pada orang-orang yang mendapat stigma buruk.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Articles
-
▼
2013
(157)
-
▼
April
(23)
- Renungan Harian 30 April 2013
- Renungan Harian 25 Juli 2013
- Renungan Harian 29 April 2013
- Renungan Harian 26 April 2013
- Renungan Harian 25 April 2013
- Renungan Harian 24 April 2013
- Renungan Harian 23 April 2013
- Renungan Harian 22 April 2013
- Renungan Harian 19 April 2013
- Renungan harian 18 April 2013
- Renungan Harian 17 April 2013
- Renungan Harian 16 April 2013
- Renungan Harian 15 April 2013
- Renungan Harian 13 April 2013
- Renungan Harian 11 April 2013
- Renungan Harian 10 April 2013
- Renungan Harian 09 April 2013
- Renungan Harian 08 April 2013
- Renungan Harian 05 April 2013
- Renungan Harian 04 April 2013
- Renungan Harian 03 April 2013
- Renungan Harian 02 April 2013
- Renungan Harian 1 April 2013
-
▼
April
(23)
OASE ROHANI
Silakan klik disini untuk download OASE Rohani hari ini. Merupakan hasil rekaman daripada renungan harian dari radio Cakrawala 98.3 FM tiap jam 5am.
Rekaman ini ditujukan bagi siapa saja yang ingin mendengar di lain waktu.
Semoga bermanfaat. Tuhan memberkati.
Rekaman ini ditujukan bagi siapa saja yang ingin mendengar di lain waktu.
Semoga bermanfaat. Tuhan memberkati.
Followers
Berikutnya...
* Kutipan Bacaan Harian
* iPhone Deuterokanonika
* Windows Mobile Deuterokanonika
* iPhone Deuterokanonika
* Windows Mobile Deuterokanonika
Views
About
Erick Stefanus Jahja
erickstefanus@gmail.com | |
+62 813 1818 0730 | |
+62 21 5144 777 9 |
0 Comments:
Post a Comment