All PRIce is A NegOtiable

Bacaan:

• Yes. 1:10,16-20;
• Mzm. 50:8-9,16bc-17,21,23;
• Mat. 23:1-12

Renungan:

Maman, sangat benci kepada ayah dan ibunya. Karena kedua orangtuanya menjadi katolik, ia dikucilkan oleh teman-teman dan dihina tetangganya. Ia tidak bisa menerima kenyataan itu, dan menyalahkan nasib. Malahan orangtua itu ia tuding telah mengecewakan dan mempersulit masa depannya. Ibunya menjadi sakit-sakitan dan meninggal lebih dulu. Maka segala kemarahan terarah kepada ayahnya. Pada suatu hari, karena dihina seseorang, kemarahannya memuncak. Di dalam pikirannya yang ada adalah "ayahnya yang salah, dan dia telah menyebabkan semuanya itu". Maka, ia mengambil pisau panjang. Ayahnya yang ada di kamar ditariknya keluar, dan siap untuk dibunuhnya. Sang ayah mengatakan: "kalau menurutmu itu baik, lakukanlah". Sang ayah lalu berlutut di hadapannya.

Pada saat itu juga, Maman tersadar, lalu ia lari dan pergi dari rumah. Ia tidak jadi membunuh ayahnya. Beberapa tahun kemudian, ia menyadari hidupnya, ia bertobat. Ia kembali ke rumah, dan meminta pengampunan. Ayahnya menerima dia setulusnya. Sebagai tanda kasih dan pertobatannya, Maman memelihara ayahnya sampai dia meninggal di pangkuannya. Kalau ayah Maman, seorang manusia biasa mau mengampuni dosa anaknya, Bapa di surga pun mengampuni dosa kita. Walau "dosa kita yang merah seperti kirmizi dan Dia menjadikan kita putih seperti salju".