All PRIce is A NegOtiable

Bacaan:

• Yeh. 18:21-28;
• Mzm. 130:1-2,3-4ab,4c-6,7-8;
• Mat. 5:20-26

Renungan:

Nabi Yehezkiel memberi andil besar bagaimana umat pada zamannya dan kita dewasa ini memelihara hubungan dengan Tuhan agar memperoleh keselamatan. Sang nabi menunjukkan keselamatan kita tidak pertama-tama ditentukan perbuatan kita masa silam. Perilaku dan perbuatan baik masa silam kehilangan makna jika saat ini tidak kita hidupi lagi. Sebaliknya, perilaku dan perbuatan jahat masa silam bisa tidak diperhitungkan lagi jika saat ini kita mulai berperilaku dan berbuat baik.

Seorang bapak membawa istrinya ke hadapan pastor. Ia berjanji tidak akan hidup selingkuh lagi, kembali mencintai istri dan anak-anaknya. Komitmen sang suami diterima sang istri tanpa syarat. Beberapa lama kemudian, mereka kembali menghadap Pastor. Istri mengaku sakit hati, jengkel, marah kepada suaminya. Pastor bertanya kepada istri bapak itu: "Apakah suami ibu kembali berselingkuh?" "Tidak", kata istrinya. "Ia mulai mencintai saya seperti sediakala. Saya marah dan sakit hati mengingat perbuatan masa silamnya."

Tanpa sadar, kita kerap tetap menarik orang ke masa kelam masa lalunya, meski saat ini ia telah sungguh berubah. Kata nabi Yehezkiel, jika ia sudah bertobat, melakukan kebenaran, ia kini telah selamat. Seharusnya kita bergembira,bukannya mengungkit dan mengiring dia ke hidup masa lalunya!