Renungan Harian 17 September 2012
Bacaan:
Pernah pada suatu kesempatan saya diminta untuk mendoakan seorang saudara sahabat saya yang divonis mati oleh dokter, karena penyakit HIV/AIDS yang dideritanya. Menurut dokter, hanya satu atau dua bulan pasien itu mempunyai kesempatan untuk hidup. Ketika saya sampai di ruang isolasi di salah satu rumah sakit tempat ia berbaring, sungguh saya begitu terkejut. Gadis cantik berusia dua puluh tahunan itu nampak sangat kurus tinggal kulit dan tulang, tergeletak tak berdaya di ranjang. Perlu pergulatan untuk berkomunikasi dan berdoa dan mengurapinya dengan minyak orang sakit. Hanya satu yang saya perbuat saat itu, berserah total dalam iman kepada Allah, berdoa agar Tuhan memberi yang terbaik untuk dia. Setahun kemudian, saya mendengar bahwa anak itu kembali sehat. Bahkan saya mendengar ia menikah.
Iman yang sesungguhnya adalah sikap rendah hati, percaya sepenuhnya kepada Allah sehingga kita berani memasrahkan seluruh hidup. Sikap semacam itulah yang diperlukan kita dalam kehidupan beriman. Keberanian untuk mengosongkan diri, menyadari ketidakberdayaan dan kemudian berjuang sambil berserah total kepada Allah, itulah yang perlu kita tumbuhkan dalam hati kita. Allah mampu untuk menjadikan mungkin apa yang tidak mungkin. Perwira Romawi, memberi contoh kepada kita bagaimana kita harus percaya kepada kuasa Allah.
- 1Kor. 11:17-26;
- Mzm. 40:7-8a,8b-9,10,17;
- Luk. 7:1-10
Pernah pada suatu kesempatan saya diminta untuk mendoakan seorang saudara sahabat saya yang divonis mati oleh dokter, karena penyakit HIV/AIDS yang dideritanya. Menurut dokter, hanya satu atau dua bulan pasien itu mempunyai kesempatan untuk hidup. Ketika saya sampai di ruang isolasi di salah satu rumah sakit tempat ia berbaring, sungguh saya begitu terkejut. Gadis cantik berusia dua puluh tahunan itu nampak sangat kurus tinggal kulit dan tulang, tergeletak tak berdaya di ranjang. Perlu pergulatan untuk berkomunikasi dan berdoa dan mengurapinya dengan minyak orang sakit. Hanya satu yang saya perbuat saat itu, berserah total dalam iman kepada Allah, berdoa agar Tuhan memberi yang terbaik untuk dia. Setahun kemudian, saya mendengar bahwa anak itu kembali sehat. Bahkan saya mendengar ia menikah.
Iman yang sesungguhnya adalah sikap rendah hati, percaya sepenuhnya kepada Allah sehingga kita berani memasrahkan seluruh hidup. Sikap semacam itulah yang diperlukan kita dalam kehidupan beriman. Keberanian untuk mengosongkan diri, menyadari ketidakberdayaan dan kemudian berjuang sambil berserah total kepada Allah, itulah yang perlu kita tumbuhkan dalam hati kita. Allah mampu untuk menjadikan mungkin apa yang tidak mungkin. Perwira Romawi, memberi contoh kepada kita bagaimana kita harus percaya kepada kuasa Allah.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Articles
-
▼
2012
(158)
-
▼
September
(14)
- Renungan Harian 28 September2012
- Renungan Harian 27 September 2012
- Renungan Harian 26 September 2012
- Renungan Harian 18 September 2012
- Renungan Harian 17 September 2012
- Renungan Harian 14 September 2012
- Renungan Harian 13 September 2012
- Renungan Harian 12 September 2012
- Renungan Harian 11 September 2012
- Renungan Harian 10 September 2012
- Renungan Harian 8 September 2012
- Renungan harian 6 September 2012
- Renungan Harian 4 September 2012
- Renungan Harian 3 September 2012
-
▼
September
(14)
OASE ROHANI
Silakan klik disini untuk download OASE Rohani hari ini. Merupakan hasil rekaman daripada renungan harian dari radio Cakrawala 98.3 FM tiap jam 5am.
Rekaman ini ditujukan bagi siapa saja yang ingin mendengar di lain waktu.
Semoga bermanfaat. Tuhan memberkati.
Rekaman ini ditujukan bagi siapa saja yang ingin mendengar di lain waktu.
Semoga bermanfaat. Tuhan memberkati.
Followers
Berikutnya...
* Kutipan Bacaan Harian
* iPhone Deuterokanonika
* Windows Mobile Deuterokanonika
* iPhone Deuterokanonika
* Windows Mobile Deuterokanonika
Views
About
Erick Stefanus Jahja
erickstefanus@gmail.com | |
+62 813 1818 0730 | |
+62 21 5144 777 9 |
0 Comments:
Post a Comment