Renungan Harian 18 September 2013
Bacaan:
1Tim. 3:14-16;
Mzm. 111:1-2,3-4,5-6;
Luk. 7:31-35
Renungan:
Saya lahir dalam keluarga Saudi pada 14 Oktober 1948 sebagai anak kedua. Empat hari kemudian saya lahir dalam keluarga Allah lewat pembaptisan, dan pada hari itu saya mendapat nama baru: Kalistus. Sejak hari itu saya menjadi anak Allah, artinya Allah sendiri menjadi ayah atau bapaku sebagaimana diwahyukan oleh Allah sendiri ketika Yesus keluar dari Sungai Yordan sesudah dibaptis, "Inilah AnakKu yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan." Kelahiran kembali ini membawa konsekuensi baru dalam relasi saya dengan Bapa; konkretnya: bagaimana relasi anak - ayah dengan Allah ini bisa saya jalin dan saya kembangkan. Juga bagaimana saya menjalin relasi dengan sesama anak Allah. Konsekuensi yang lebih berat lagi adalah yang menyangkut peri hidup.
Hidup saya sehari-hari selalu membawa-bawa Keluarga Allah. Perilaku saya yang buruk akan menodai nama Keluarga Allah. Perilaku saya yang baik akan membawa "keharuman" bagi nama keluarga. Orang akan memuji dan mengagumi Keluarga Allah karena melihat anak-anak dalam Keluarga ini hidupnya baik. Salah satu segi yang ditekankan Paulus dalam pesannya kepada kita hari ini berkaitan dengan kebenaran, yakni bahwa setiap anak dalam Keluarga Allah harus menjadi tiang penopang dan dasar kebenaran.
1Tim. 3:14-16;
Mzm. 111:1-2,3-4,5-6;
Luk. 7:31-35
Renungan:
Saya lahir dalam keluarga Saudi pada 14 Oktober 1948 sebagai anak kedua. Empat hari kemudian saya lahir dalam keluarga Allah lewat pembaptisan, dan pada hari itu saya mendapat nama baru: Kalistus. Sejak hari itu saya menjadi anak Allah, artinya Allah sendiri menjadi ayah atau bapaku sebagaimana diwahyukan oleh Allah sendiri ketika Yesus keluar dari Sungai Yordan sesudah dibaptis, "Inilah AnakKu yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan." Kelahiran kembali ini membawa konsekuensi baru dalam relasi saya dengan Bapa; konkretnya: bagaimana relasi anak - ayah dengan Allah ini bisa saya jalin dan saya kembangkan. Juga bagaimana saya menjalin relasi dengan sesama anak Allah. Konsekuensi yang lebih berat lagi adalah yang menyangkut peri hidup.
Hidup saya sehari-hari selalu membawa-bawa Keluarga Allah. Perilaku saya yang buruk akan menodai nama Keluarga Allah. Perilaku saya yang baik akan membawa "keharuman" bagi nama keluarga. Orang akan memuji dan mengagumi Keluarga Allah karena melihat anak-anak dalam Keluarga ini hidupnya baik. Salah satu segi yang ditekankan Paulus dalam pesannya kepada kita hari ini berkaitan dengan kebenaran, yakni bahwa setiap anak dalam Keluarga Allah harus menjadi tiang penopang dan dasar kebenaran.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Articles
-
▼
2013
(157)
-
▼
September
(18)
- Renungan Harian 25 September 2013
- Renungan Harian 24 September 2013
- Hari 1 Puasa Daniel
- 21 Hari Doa dan Puasa Daniel
- Renungan Harian 20 September 2013
- Renungan Harian 19 September 2013
- Renungan Harian 18 September 2013
- Renungan Harian 17 September 2013
- Renungan Harian 16 September 2013
- Renungan Harian 13 september 2013
- Renungan Harian 12 September 2013
- Renungan harian 11 September 2013
- Renungan Harian 10 September 2013
- Renungan Harian 9 September 2013
- Renungan Harian 5 September 2013
- Renungan Harian 4 September 2013
- Renungan Harian 3 September 2013
- Renungan Harian 2 September 2013
-
▼
September
(18)
OASE ROHANI
Silakan klik disini untuk download OASE Rohani hari ini. Merupakan hasil rekaman daripada renungan harian dari radio Cakrawala 98.3 FM tiap jam 5am.
Rekaman ini ditujukan bagi siapa saja yang ingin mendengar di lain waktu.
Semoga bermanfaat. Tuhan memberkati.
Rekaman ini ditujukan bagi siapa saja yang ingin mendengar di lain waktu.
Semoga bermanfaat. Tuhan memberkati.
Followers
Berikutnya...
* Kutipan Bacaan Harian
* iPhone Deuterokanonika
* Windows Mobile Deuterokanonika
* iPhone Deuterokanonika
* Windows Mobile Deuterokanonika
Views
About
Erick Stefanus Jahja
erickstefanus@gmail.com | |
+62 813 1818 0730 | |
+62 21 5144 777 9 |
0 Comments:
Post a Comment