All PRIce is A NegOtiable

Bacaan:
Kol. 3:1-11;
Mzm. 145:2-3,10-11,12-13ab;
Luk. 6:20-26

Renungan:
Pada ucapan bahagia dan peringatan yang Yesus wartakan kepada murid-muridNya dua hal yang ditekankan: miskin dan kaya. Hidup si miskin, yang diwarnai kelaparan, dan dicela "karena Kristus," kelak diwarnai kepuasan dan tawa. Sebaliknya, hidup si kaya, yang ditandai dengan kekenyangan, tawa ria dan pujian, kelak ditandai dengan kelaparan dan tangis.

Melalui ajaran ini, Yesus menyadarkan kita akan kebiasaan cara berpikir dan pola hidup duniawi yang umumnya kita ketahui. Prinsip dan pemikiran ajaran Yesus mengenai Kerajaan Allah ini sangat  berbeda drastis. Kaya-miskin dalam Injil Lukas bukan sekadar ukuran ekonomi. Ucapan bahagia berisi kata-kata pengharapan dan penghiburan bagi yang miskin dan bagi siapa saja yang menerima pelayanan Yesus. Mereka semua dirangkul dan dipulihkan, jasmani dan rohani.

Kepada yang kaya Yesus mengingatkan akan bahaya kekayaan. Kekayaan menghadirkan godaan untuk menemukan pegangan hidup dan rasa aman di luar Tuhan. Juga cenderung menimbulkan ketidakpedulian terhadap kebutuhan sesama. Yesus tidak mengecam kekayaan tetapi harus diwaspadai karena ia dapat menguasai kita jika kekayaan itu tidak dikendalikan.