All PRIce is A NegOtiable

Bacaan:

• 2Tim. 2:8-15;
• Mzm. 25:4bc-5ab,8-9,10,14;
• Mrk. 12:28b-34

Renungan:
Kata orang bijak "agama yang sejati mekar ketika kasih sejati mendominasi hubungan antara Allah dan manusia." Penginjil Markus memiliki firasat yang tajam, ketika menegaskan bahwa kasih adalah kunci ibadat (ay 33). Kalau hidup seseorang diresapi kasih maka seluruh kehidupannya menjadi sebuah ibadat.
Markus mengutamakan kasih kepada Allah yang harus dihayati dengan segala daya jiwa (akal dan hati), bahkan dengan segenap kekuatan. Rupanya bagi Markus mengasihi Allah bukanlah suatu perintah seperti perintah-perintah lain yang menunjuk kepada tindakan spesifik konkret, tetapi adalah buah karunia Roh dari Allah untuk umatNya. Allah adalah pribadi yang memang harus dicintai di atas segalanya, khususnya dalam hati PuteraNya. Tidak akan ada kasih yang sejati kepada sesama, pada tugas dan tanggung jawab hidup, kepada lingkungan, norma-norma perilaku apapun bahkan pada diri sendiri tanpa kasih kepada Allah.
Namun kemampuan mengasihi Allah adalah semata-mata karunia Roh. Karunia ini sia-sia kalau tidak terbuka dan pasrah membiarkan diri dikuasai dan diarahkan oleh Roh. Segala daya jiwa kita pun menjadi mandul, kalau Roh Allah tidak disadari, diakui dan dibiarkan berkarya aktif dalam diri kita. Keterbukaan dan sikap pasrah itulah yang oleh Yesus disebut kasih sejati. Kasih sungguh menjadi kunci hubungan dengan Allah dan ibadat kita kepada Dia. Marilah kita terus meningkatkan kasih kita pada Allah dengan segenap daya jiwa dan kekuatan kia. Maka segala perintah yang lain kita emban dengan gembira hati.