All PRIce is A NegOtiable

Bacaan:

• 2Sam. 7:4-5a,12-14a,16;
• Mzm. 89:2-3,4-5,27,29;
• Rm.4:13,16-18,22;
• Mat. 1:16,18-21,24a atau
• Luk. 2:41-51a.

Renungan:
Hari ini Paulus mengingatkan kita akan Abraham, Bapa umat beriman. Karena iman, Abraham mendapat janji dari Allah. Janji itu diberikan juga kepada Daud, bahkan juga kepada kita. Kepada Daud Allah berjanji akan membangkitkan keturunan dan mengokohkan kerajaannya. Kepada Abraham Allah menjanjikan keturunan yang banyaknya seperti bintang-bintang di langit.
Lama ditunggu, tidak lahir seorang anak pun. Ketika usia Abraham 100 tahun lebih, Tuhan mempertegas janji-Nya, "...Tahun depan Sara, istrimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki." Abraham telah tua sekali, Sara telah mati haid. Menurut hitungan manusia, mustahil dari laki-laki yang sudah uzur dan dari perempuan yang sudah mati haid akan lahir seorang anak. Tetapi Abraham tetap percaya akan janji Allah. Sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham tetap berharap dan percaya.

Dan sikap Abraham ini diperhitungkan Tuhan sebagai kebenaran. Tidak jarang kita mengalami ujian sepertiAbraham; bentuknya bermacam-macam. Tuhan berjanji, "Mintalah, ...akan diberi; carilah, ...akan mendapat; ketoklah, pintu akan dibukakan." Kita merasa sudah berdoa banyak sekali, belum diberi juga.

Kita merasa sudah mencari ke mana-mana tidak mendapat juga. Kita merasa sudah mengetuk pintu berulang- ulang, tidak dibukakan. Lalu kita putus asa, bahkan mempersalahkan Tuhan, marah kepada Tuhan, lalu... meninggalkan Tuhan. Di sini kita perlu berguru pada Abraham: tetap percaya, tetap berusaha...
Tuhan tidak akan ingkar janji.