All PRIce is A NegOtiable

• I Tim.1:1-2, 12-14
• Luk. 6:39-42

Renungan

Jauh lebih mudah, kita melihat diri orang lain. Untuk melihat orang tidak dibutuhkan sebuah cermin, kita dapat melihatnya langsung dengan mata telanjang. Sedangkan untuk melihat diri kita sendiri, kita membutuhkan sebuah cermin besar, apalagi kalau ingin melihat bagian belakang tubuh, kita butuhkan minimal 2 cermin besar.

Demikian juga halnya dalam menilai seseorang, kita jauh lebih mudah menilainya daripada menilai diri kita sendiri. Lebih dari itu, bagi banyak orang, menilai kekurangan orang jauh lebih mudah daripada menilai kelebihannya. Mengapa?

Karena menilai kelebihan orang, dibutuhkan keberanian dan kebesaran jiwa untuk mengakui ‘dia lebih dari saya', sedangkan untuk menilai kekurangan orang lain tidak dibutuhkan keberanian apa-apa, bahkan ada kenyamanan, ‘aku lebih baik daripada dia'. Bila kita ingin mempunyai kepekaan dalam menilai diri sendiri, kita harus mengenal diri secara lebih mendalam. Dan itu membutuhkan refleksi yang terus menerus.

Berefleksi membutuhkan kesiapan dan kemauan untuk memberikan waktu dalam keheningan hati.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita mau menyediakan waktu hening untuk berefleksi, agar kita menjadi pribadi yang selalu bertumbuh dan menumbuhkan orang lain?