Bacaan:

• Kej. 32:22-32
• Mat. 9:32-38

Renungan

Di jaman Yesus, para nabi Yahudi biasanya mengumpulkan dan mengajar para murid mereka di dalam ruangan khusus. Sedang Yesus mendidik para muridNya dengan membawa mereka berkeliling ke tengah kondisi desa dan kota. Untuk apa? Untuk menemukan sesama yang terlantar dan lelah, bagai domba-domba tanpa gemabala (Mat. 9:36). Sampai pada jaman kitapun, kemuridan kita tetap diperuntukkan kaum yang terlantar, dengan jumlah yang semakin melimpah. Dan rupanya akan tetap berlaku sampai akhir jaman.

Adalah penting dipahami bahwa kemuridan dan kekristenan kita selalu sebagai panggilan untuk memberitakan Injil yang mengubah kondisi manusia yang terlantar. Kita mesti semakin yakin bahwa tuaian melimpah tetapi amat ditelantarkan, sehingga bisa merasa diajak untuk ikut menyingsingkan lengan baju dan mengajak lebih banyak sesama untuk berbuat sesuatu dan menanggapi kondisi lingkungan yang memprihatinkan. Kita mesiti merasa bahwa kekristenan kita belum berarti apa-apa, kalau belum menjangkau kemelaratan yang bertebaran di sekeliling kita.

Hidup kita mesti terasa hampa kalau kelemahan dan penderitaan belum lenyap dari muka bumi ini. Yesus membutuhkan kaki kita untuk berkeliling bersamaNya ke seluruh pelosok bumi.