All PRIce is A NegOtiable

• Kel. 19:1-2, 9-11 16-20b
• MT Dan. 3:52, 53, 54, 56
• Mat. 13 :10-17

Renungan

Musa menjadi perantara antara Allah dan bangsa Israel. Pertemuan Sang Pencipta dengan ciptaanNya terjadi juga lewat manusia perantara selain secara langsung dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana dilukiskan dalam pertemuan tingkat tinggi di Sinnai, Sang Pencipta menuntut sebuah kondisi dari umat yang ingin mengetahui kehendakNya: mereka harus pantas, bersih, dan bediri dengan takzim di kaki gunung Sinnai. Dalam kondisi yang siap seperti itulah Tuhan memberikan perjanjian kepada umat Israel.

Adalah normal bahwa untuk menerima kehadiran tokoh yang dihormati, orang atau sekelompok orang itu mengadakan persiapan baik jasmani maupun rohani. Bila seorang pejabat politik datang dan disambut dengan meriah, maka permohonan atau keinginan mereka akan lebih cepat terkabul.

Orang beriman sering tidak menyadari bahwa hubungan dengan Tuhan pun sangat ditentukan oleh sikap batin dan penampilan jasmani.

Manusia harus hormat kepada Sang Ilahi dan kepada perantara yang berperan seperti Musa. Orang beriman sering tak melakukan hal normatif-minimum yang perlu untuk berhadapan dengan Tuhan: rasa hormat dan takzim dan kesiapan batin dan jasmani.

Sering sekali permohonan kita tak dikabulkan Tuhan karena manusia kurang pantas dan kurang pandai menyenangkan hati Tuhan.