Renungan Harian 20 Juli 2009
- Kel. 14:5-18
- Kel. 15:1-2, 3-4, 5-6
- Mat. 12:38-42
Renungan
Satu kisah bertutur tentang pertobatan. "Pak, lebih baik berhenti main kartu, walau taruhannya kecil-kecilan ,"kata Anastasia. "mengapa harus berhenti?" Toh aku tidak pernah mengurangi gaji. Seluruh gaji dan amplop aku serahkan penuh," jawab Pak Xaverius. "Iya, benar. Tapi bagaimana kalau anakmu mencontoh?" Tanya ibu yang saleh itu. "Ini khan cuma kecil-kecilan dan aku jadi akrab dengan teman-teman,"jawab Bapak dengan ketus.
"Kalau Bapak masih main kartu lebih baik aku pergi saja", celetuk Andre, si sulung. Tiba-tiba wajah Pak Xaverius merah padam. Ia keluar ke belakangan rumah. Kartu remi 10 pak dibakarnya.
"Sungguh sulit menerima kebenaran yang disampaikan mereka yang lemah, termasuk anak saya. Omongannya menjadi tanda bahwa saya harus bertobat," sharing Bapak Xaverius 30 tahun kemudian dalam sebuah misa syukur di bulan Desember 2007.
Tanda kehadiran Yesus ditemukan dalam diri kaum lemah. Kegagalan kaum Farisi dan Saduki untuk bertobat adalah tidak mampu memahami tanda-tanda itu.
Articles
-
▼
2009
(124)
-
▼
July
(17)
- Renungan Harian 31 Juli 2009
- Renungan Harian 30 Juli 2009
- Renungan Harian 29 Juli 2009
- Renungan Harian 27 Juli 2009
- Renungan Harian 24 Juli 2009
- Renungan Harian 23 Juli 2009
- Renungan Harian 22 Juli 2009
- Renungan Harian 20 Juli 2009
- Renungan Harian 17 Juli 2009
- Renungan Harian 16 Juli 2009
- Renungan Harian 15 Juli 2009
- Announcement
- Renungan Harian 8 Juli 2009
- Renungan Harian 7 Juli 2009
- Renungan Harian 6 Juli 2009
- Renungan Harian 3 Juli 2009
- Renungan Harian 2 Juli 2009
-
▼
July
(17)
OASE ROHANI
Rekaman ini ditujukan bagi siapa saja yang ingin mendengar di lain waktu.
Semoga bermanfaat. Tuhan memberkati.
Followers
Berikutnya...
* iPhone Deuterokanonika
* Windows Mobile Deuterokanonika
Views
About
erickstefanus@gmail.com | |
+62 813 1818 0730 | |
+62 21 5144 777 9 |
0 Comments:
Post a Comment