All PRIce is A NegOtiable

Bacaan:

• 2Ptr. 3:12-15a,17-18;
• Mzm. 90:2,3-4,10,14,16;
• Mrk. 12:13-17

Renungan

Seyogyanya, jika berjumpa dengan seseorang yang baik, bijaksana, mulia, orang ingin mempelajari keutamaan-keutamaan itu. Tetapi terkadang ada kecenderungan manusiawi, orang lebih ingin mencobai, menjebak, menguji bahkan memojokkan orang itu. Ya, diam-diam ada iri hati, ada racun di balik tangan, ada ketidak-sportif-an. Bahkan, orang bisa beramai-ramai ‘menjerat' dia.

Orang Farisi dan Herodian, sebetulnya 2 kelompok yang berbeda haluan karena pandangan politik. Orang Herodian memihak kaum penjajah sementara kaum nasionalis termasuk orang Farisi lebih bersikap oposisi. Namun, menghadapi Yesus, mereka bersatu dan memasang jerat perangkap. Mereka tidak mencari kebenaran, kejujuran, atau kebaikan agar dirinya tumbuh dalam keutamaan Yesus itu; mereka bersekongkol untuk menjebak dan menjatuhkan. Mereka datang kepada cahaya tetapi tak membiarkan dirinya ditimpa cahaya itu.

Ada sebuah pepatah Buddhis yang kurang lebih mengajarkan: "Jika saya berjumpa dengan seorang bijak, biarlah saya belajar menjadi bijak; bila saya berjumpa seorang jahat, biarlah saya belajar tidak menjadi lebih jahat." Di dunia yang serba pluralis ini, selalu ada kesempatan untuk belajar kebaikan dari yang lain, bukan sebaliknya bersekongkol menjerat dan memojokkan orang lain.