All PRIce is A NegOtiable

Bacaan:

• Kis. 14:19-28;
• Mzm. 145:10-11,12-13ab,21;
• Yoh. 14:27-31a

Renungan:

SabdaYesus ini menunjukkan begitu besar-Nya perhatian Tuhan terhadap para murid dan pengikut yang akan ditinggalkan-Nya. Yesus tidak pernah meninggalkan mereka sendiri. Oleh sebab itulah Ia meninggalkan damai sejahtera, yakni penyertaan-Nya, yang akan menjadi nyata dengan kedatangan Roh Kudus. Kasih Yesus itu sungguh nyata, baik selama Ia bersama para murid-Nya maupun sesudahnya dan sampai saat ini. Itulah yang meneguhkan semua orang yang mengikuti-Nya.

Damai sejahtera yang ditinggalkan Yesus menunjukkan kehadiran-Nya sendiri yang selalu membawa damai. Ingatlah juga ketika sesudah kebangkitan-Nya, Ia selalu menyapa para murid-Nya dengan ‘damai sertamu.' Dengan ungkapan damai sejahtera, Yesus mengharapkan agar sungguh yang terjadi adalah suasana sukacita dalam kehidupan bersama. Damai adalah buah dari hidup rukun dan saling mengasihi. Maka dengan meninggalkan damai, Yesus berharap hidup dalam kasih semakin mewarnai kehidupan para pengikut-Nya.

Di zaman kita sekarang ini selalu terdengar pengharapan agar terjadilah damai sejahtera. Sebenarnya hal itu bisa terwujud apalagi Yesus sendiri sudah meninggalkan untuk kita semua. Yang masih menghambat adalah cara hidup manusia yang tidak memungkinkan damai itu terwujud. Damai bersumber pada kasih dan saling mencintai, maka jika hal itu tidak ada, damai menjadi terhambat.