All PRIce is A NegOtiable

Bacaan:

• Kis. 15:1-6;
• Mzm. 122:1-2,3-4a,4b-5;
• Yoh. 15:1-8

Renungan

Tukang kebun di komunitas saya, pada suatu hari bermaksud membersihkan Gua Maria yang rimbun ditumbuhi oleh pepohonan. Salah satunya adalah pohon Markisa. Ketika tanpa sengaja ia memotong salah satu cabang pohon itu, esok harinya pohon itu langsung layu. Hari berikut beberapa buah jatuh, lalu cabang yang terpotong, daun dan buahnya menjadi kering dan mati.

Perumpamaan tentang pokok aggur, menunjuk pada perumpamaan tentang gereja. Pokok anggur mewakili bangsa Israel. Ia diambil dari induk yang terpilih; ditanam dan dipelihara oleh Allah. Sebagai orang kristiani, Kristuslah pokok anggur dan kitalah carang-carangNya yang diharapkan mampu berbuah manis dan melimpah. Namun buah akan dihasilkan hanya apabila kita bersatu dengan batang anggur yaitu Yesus sendiri. Ketika carang itu dipotong dan tidak menyatu lagi dengan pokoknya, maka pelan-pelan carang-carang itu akan mati. Sebagai murid Kristus, kita dipanggil untuk berbuah. Buah akan dihasilkan kalau kita dengan cara tertentu bersatu dengan Yesus sendiri. Tanpa persatuan dengan Kristus, tanpa kedekatan dalam relasi pribadi, kita akan menjadi kering dan mati. Tuhan Yesus adalah kekuatan yang memungkinkan kita berani dan kuat di tengah kelemahan. Yesus yang sama yang menghidupkan saat kita mati.