All PRIce is A NegOtiable

Bacaan:

• Rm. 8:31b-39;
• Mzm. 109:21-22, 26-27,30-31;
• Luk. 13:31-35

Renungan:

Setiap kali kita melihat presiden berkunjung ke suatu tempat, hati kita sering bertanya-tanya, mengapa pengawalan begitu ketat. Jumlah aparat keamanan dilipatgandakan. Dua atau tiga hari sebelumnya tempat itu sudah disterilkan dari kemungkinan ancaman. Yesus beda. Ia tahu maut sudah mengintai diri-Nya sejak masih kanak-kanak.

Ketika Ia mulai berkarya mewartakan Kerajaan Sorga, orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat pun sudah mengincar kesalahan-Nya. Dengan kesalahan itu mereka ingin menyeret Dia ke kursi pengadilan. Mereka ingin sekali menjatuhkan hukuman mati kepada-Nya. Tetapi Dia tidak gentar. Justru Dia minta orang-orang untuk memberitahukan kepada Herodes (yang Ia sebut si serigala), bahwa Ia akan tetap berkarya.

Saatnya akan tiba, pada hari ketiganya semuanya akan berakhir. Kematian bagi kebanyakan orang memang dianggap peristiwa yang menakutkan.

Memang, semua orang takut mati. Tetapi tak seorang pun bisa menghindar darinya. Hanya kapan waktunya, tak seorang pun tahu. Hanya Dia yang tahu saat kematian itu tiba. Dan Dia tahu bahwa maut sudah menunggu-Nya di Yerusalem. Sebuah tempat yang kontroversial, dianggap sebagai kota suci, namun di situ pula para nabi dibunuh secara keji.