Renungan Harian 14 Juni 2011
Bacaan:
- 2Kor. 8: 1-9;
- Mzm. 146:2,5-6,7,8-9a;
- Mat. 5:43-48
Renungan:
Secara naluri kodrati, betapa aneh dan sulitlah untuk melaksanakan perintah Yesus mengasihi musuh dan mendoakan orang yang menganiaya. Bukankah musuh itu ancaman, mengakibatkan tidak aman, membuat rasa benci, membuat orang cenderung menghindarinya? Kita dapat memahami di balik naluri kodrati ini ada semboyan hidup "bencilah musuhmu, jauhilah musuhmu, bahkan bunuhlah dan musnakan musuhmu". Tetapi, Yesus memberi perintah yang secara spontan tidak tergapai pikiran manusia: "Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu". Ilmu hidup ajaran Yasus "kasihilah musuhmu" berdasarkan kasih Bapa di surga, yang mencintai dan menyayangi semua manusia, entah yang sudah baik, entah yang berdosa. Inilah yang perlu kita cermati.
Yesus memberikan contoh untuk mendoakan dan mengampuni orang yang memusuhi diri-Nya. Paus Yohanes Paulus II juga memberi contoh, dengan mengampuni orang yang telah menembak dirinya. Bahkan Paus Yohanes Paulus II berkenan mengunjungi si penembak itu di penjara. Salah satu kalimat doa Bapa Kami "ampunilah kesalahan kami seperti kami mengampuni yang bersalah kepada kami" menjadi salah satu wujud mengasihi musuh. Tentu berat, namun dengan rahmat-Nya kita mampu memikulnya.
OASE ROHANI
Rekaman ini ditujukan bagi siapa saja yang ingin mendengar di lain waktu.
Semoga bermanfaat. Tuhan memberkati.
Followers
Berikutnya...
* iPhone Deuterokanonika
* Windows Mobile Deuterokanonika
Views
About
erickstefanus@gmail.com | |
+62 813 1818 0730 | |
+62 21 5144 777 9 |
0 Comments:
Post a Comment